This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 06 Desember 2018

Tips 'Pede' Dari Michelle Obama



Michelle Obama mengaku masih suka gugup dan dilanda tidak percaya diri -bahkan sesudah delapan tahun di Gedung Putih, dan sampai sekarang. “atau rasa tidak percaya diri itu "tidak pernah hilang," katanya.

Mantan ibu negara AS tersebut mengemukakannya dalam sebuah acara terkait rangkaian tur promosi bukunya di Royal Festival Hall, London.

Tiket masuk untuk menyaksikan acara itu ludes terjual, puluhan ribu orang berebut untuk menyaksikan acara tersebut.

Dalam acara bincang-bincang itu, Michelle pun mengenang bagaimana Ratu Inggris, Elizabeth II mengabaikan protokol kerajaan dan menyebutnya "omong kosong" ketika keluarga Obama mengunjungi Kastil Windsor.

Ia mengungkapkan bahwa ia diterjang panik tentang bagaimana harus berperilaku, namun sang Ratu mengatakan: "Santai saja".

Pada Senin malam (3/12), Nyonya Obama ini berbincang dengan penulis Chimamanda Ngozi Adichie di Southbank Centre untuk mempromosikan buku otobiografi barunya yang berjudul Becoming.

Lebih dari 40.000 orang dilaporkan mencoba mendapatkan tiket daring saat acara itu akan diselenggarakan.

Dan pada bulan lalu, memoarnya itu memecahkan rekor penjualan sebagai buku terlaris yang dirilis tahun ini, selang 15 hari setelah diterbitkan.



Saat ditanya bagaimana perasaannya karena dianggap sebagai `simbol harapan`, Michelle mengatakan di hadapan hadirin: "Saya masih diliputi rasa tidak percaya diri yang tidak pernah hilang, bahwa saya didengar orang".

"Itu tidak hilang, perasaan bahwa saya sebetulnya tidak dianggap. Apa yang saya kuasai? Saya katakan sekarang, kita semua memiliki keraguan akan kemampuan kita, tentang kekuatan kita dan apa kekuatan itu."

"Jika saya memberi harapan kepada orang-orang, maka itu adalah sebuah tanggung jawab, jadi saya harus memastikan bahwa saya bertanggung jawab."

"Kita tidak punya pilihan lain selain memastikan bahwa kita sebagai orang yang lebih tua memberikan alasan bagi generasi muda untuk berharap."

Sindrom imposter adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan tidak nyaman atau meragukan kemampuan diri, meski keraguan itu tak berdasar.

Selama acara bincang itu, Michelle Obama juga mengenang saat ia bersama Presiden Barack Obama mengunjungi Sri Ratu.

"Semua protokol kerajaan berdengung di kepala saya dan saya seperti `jangan terjatuh di tangga dan jangan sentuh siapa pun, apa pun yang terjadi`.

"Dan Ratu mengatakan `santai saja, duduk di mana saja.` dan ia mengatakan sesuatu lalu saya langsung mengingat-ingat protokolernya, lalu ia menukas `Ah semua itu omong kosong, santai saja`."

Sebelum menjadi ibu negara dua periode, Michelle Obama adalah seorang pengacara dan memimpin lembaga , yang mempromosikan pendidikan untuk anak-anak perempuan di seluruh dunia.

Nasihat untuk para gadis

Di Southbank Centre, Michelle memaparkan pengalamannya sebagai perempuan kulit hitam yang dijadikan karikatur, ia mengatakan: "Ukuran pinggul kita, gaya kita, apa yang kita bawa, menjadi sorotan, tetapi kemudian kita digambarkan buruk.

"Saran saya untuk para perempuan muda, kalian harus mengenyahkan pandangan buruk itu. Pertanyaan yang saya ajukan sendiri - `apakah saya cukup bagus?` - itu menghantui kita. Karena pesan yang disampaikan di masa kecil kita adalah: mungkin kita tidak mampu, jangan berharap terlalu tinggi, jangan bicara terlalu keras. "

Mantan ibu negara mengatakan, itulah yang terjadi dulu pada perempuan dari kelas bawah atau berperempuan kulit berwarna, karena orang-orang yang berada di kelas atas berupaya membuat mereka `tidak berharga".

"Nyatanya," tambah Michelle. "Saya mungkin sudah menduduki berbagai posisi di organisasi-organisasi penting. Saya sudah pernah bekerja di berbagai organisasi nirlaba, yayasan, perusahaan, jadi anggota dewan komisaris perusahaan, KTT, PBB. Mereka tidak."

Sumber VIVA

Minggu, 18 Januari 2015

Menikmati Kolam Vulkanik di Jambi

Indonesia dikenal dengan kekayaan alam yang tidak pernah habis dijelajahi. Salah satunya di Jambi, tepatnya di Kabupaten Kerinci, yaitu Air Panas Semurup. Tempat ini berada di Desa Baru Air Hangat, Kabupaten Kerinci.
Di tengah udara dingin yang menyelimuti alam sekitar, air panas ini hadir dengan segala keistimewaannya. Air panas ini terbentuk, karena adanya aktivitas vulkanik dari gunung yang masih aktif yakni Gunung Kerinci. Air panas ini menyerupai sebuah kolam dan mengeluarkan aroma belerang.
Menurut laman Indonesia Travel, Air Panas Semerup memiliki luas sekitar 15 meter persegi dengan kedalaman lima meter. Sejauh mata memandang akan terlihat jelas bahwa kolam ini memiliki warna air kebiruan yang sangat tenang dan mengeluarkan asap.
Air Panas Semurup, sering dijadikan tempat wisata bagi warga Kerinci. Para pengunjung dapat menikmati berendam di kolam air panas, sekaligus ditemani suasana alam serta pemandangan pedesaan Kerinci.
Catatan sejarah menyebutkan, sumber mata air Semurup sempat dimanfaatkan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Mereka menggunakannya sebagai tempat pemandian prajurit militer. (VIVA.co.id)

Kota Tanpa Gadget di Amerika

Green Bank, sebuah kota kecil di Virginia Barat, Amerika Serikat, merupakan salah satu ironi yang dimiliki negara adidaya itu. Bagaimana tidak?
Kota ini merupakan satu-satunya kota di Amerika Serikat yang tidak memiliki sinyal telepon, wi-fi, serta gelombang frekuensi radio.

Laman AmusingPlanet melansir, kota kecil yang dipenuhi hamparan padang rumput hijau ini, juga tidak memiliki fasilitas hiburan seperti kafe, bioskop, ataupun restoran. Yang ada di kota asal tokoh Pocahontas ini, hanya menyajikan keindahan alam megah dan indah, yang cocok untuk dijadikan tujuan wisata bagi Anda yang menyukai keadaan tenang dan sepi.

Namun, ketidaktersediaan teknologi di kota ini bukan karena kota ini terbelakang. Faktanya, Green Bank adalah kota kecil yang menjadi tempat didirikannya teleskop radio terbesar di dunia. Radio ini berfungsi untuk menerima sinyal dari satelit, yang terletak di luar Bumi dan menyebarkannya.

Hal tersebut yang membuat sedikit sinyal dan gelombang radio yang terpancar saja, bisa merusak dan mengganggu laju sinyal yang ditangkap teleskop ini. Namun, dari segi ketenangan, kota ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk Anda yang ingin berlibur dalam suasana tenang dan damai.

Anda juga tidak akan dipusingkan dengan deadline dan e-mail mengenai pekerjaan, karena gadget tak akan bisa diakses di kota ini. Pengunjung bisa tinggal di rumah warga yang selalu membuka pintu untuk wisatawan yang ingin merasakan hidup tanpa Internet.
Anda akan dimanjakan pemandangan indah, kehidupan yang sederhana tanpa beban, dan dapat menyantap makanan khas Green Bank, yang dimasak sendiri, menggunakan bahan-bahan yang langsung diambil dari kebun.

Bagi yang sedang penat dengan hiruk-pikuk situasi perkotaan dan penuh kerumunan, tak ada salahnya mencoba berlibur ke kota kecil ini. Selain menikmati hidup lebih sederhana di kota berpemandangan indah, Anda juga bisa merasakan sensasi berlibur tanpa gadget, yang bisa menjadi tantangan bagi sebagian dari Anda. (VIVA.co.id)

Selasa, 23 Desember 2014

Banjir Meluas, PLN Padamkan Listrik di Lhoksukon

Perusahan Listrik Negara (PLN) memadamkan aliran listrik di Kabupaten Lhoksukon, Aceh Utara. Hal tersebut dikarenakan hujan yang terus melanda kawasan tersebut dan menyebabkan banjir di kawasan itu semakin parah.
"Mengingat kondisi banjir Lhoksukon yang semakin parah dn demi keamanan maka aliran listrik rayon Lhoksukon terpaksa kami padamkan secara total," ujar Supervisor Teknik PLN Rayon Kota Lhokseumawe, Mukhtar Juned, 23 Desember 2014.
Menurutnya, pemadaman tersebut akan dilakukan sementara waktu sambil menunggu surutnya banjir. "Untuk sementara waktu sambil menunggu dan memangatu kondisi selanjutnya," kata dia.
Pantauan VIVAnews, hujan masih turun di sejumlah wilayah Aceh dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang. Tidak hanya itu, sejumlah sungai juga ikut meluap yang juga mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami banjir.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah kabupaten yang terendam banjir yaitu Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur. Di Aceh Utara banjir setinggi 2 hingga 3 meter merendam ratusan pemukiman warga di 6 kecamatan.
"Hingga hari ini air belum ada tanda-tanda surut. Air masih terus menggenangi rumah kami. Sekarang pun masih hujan," ujar T. Faisal Razi, warga Kecamatan Pirak Timu, salah salah satu kecamatan yang terendam banjir di Aceh Utara, 23 Desember 2014.
Sementara di wilayah Lhoksukon, Aceh Utara, banjir diperparah dengan jebolnya tanggul. Ratusan warga terpaksa mengungsi. Ratusan personel polisi dan TNI juga dikerahkan untuk membantu mengevakuasi warga.

Kelima kecamatan yang direndam banjir di Aceh Utara adalah Matangkuli, Tanah Luas, Pirak Timu, dan Lhoksukon. Kemudian juga Kecamatan Langkahan dan Paya Bakong dengan ketinggian air rata-rata mencapai 1 hingga 2 meter lebih.

Sumber: VIVAnews

Sabtu, 01 Februari 2014




Atjeh dan Kearifan Lokalnya



Udep Merde’ka, mate syahid;
langet sihet awan peutimang,
bumoe reunggang ujeun perata,
salah narit peudeng peuteupat,
salah seunambat teupuro dumna
(Sultan Alaidin Mahmud Syah)
BAGAIMANA Aceh melihat diri sendiri sebagai Aceh? begitu pertanyaan Hasan Tiro saat mengawali menulis bukunya Aceh di Mata Dunia. Terlepas pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Hasan Tiro sebagai bentuk motivasi perlawanan terhadap ‘penjajahan’ oleh Indonesia kepada Aceh, pertanyaan tersebut merupakan jawaban atas hipotesis tentang siapa kita (Aceh) dan bagaimana kita menjaga dan melestarikan Aceh serta kearifan lokal dan budayanya.
Tanggung jawab atas jawaban dari pertanyaan itu jelas ditujukan kepada kita selaku generasi baru, pemuda. Dan untuk menjawab itu, tentu kita harus memahami bagaimana perjalanan sejarah siapa sebenarnya bangsa ini, apa kearifan lokal yang dimilikinya dan apa saja nilai kebudayaannya. Sehingga kita mampu menatap siapa kita dimasa yang akan datang dan kemudian akan terus merawatnya.

Jumat, 18 Oktober 2013

Foto

Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara Angkatan III

Sabtu, 21 September 2013

Inspiration & Motivation

Setitik mimpi Nurhayati

Oleh: Zulfikar Husein


Krek...Itulah suara ranting-ranting kering terserak yang memberikan kesan berisik ketika langkah saya mendekat di sebuah rumah di kawasan Teumpok Teungoeh Kota Lhokseumawe, Aceh. Rumahnya bisa dikatakan sangat sederhana. Saking sederhananya bentuk bangunan itu sehingga lebih layak disebut gubuk. Gubuk lapuk. Terkesan ringkih di tengah rawa dan bangunan-bangunan permanen kota.

Pemilik rumah itu adalah Nurhayati. Dialah sang ratu di “istana”  lapuk itu. Perempuan kelahiran Lhokseumawe, 31 Agustus 1967 atau 45 tahun silam itu, tinggal kesepian di sana. Ia telah ditinggal suaminya kawin lain, karena ia dianggap mandul.

Gubuk itu ditinggalinya sejak sejak tahun 2004 silam. Rumah itu tanpa listrik. Hanya lilin berbotol mini menemaninya untuk menghindari gelap-gulita di malam hari.

“Saya tidak tahu harus tinggal dimana, inilah yang saya miliki,” kata Nurhayati, saat saya menemui ratu “istana” lapuk itu, Sabtu, 2 Februari lalu. Pernyataan itu seperti mengetuk indera perasaan. Ia menceritakan dengan lirih bahwa rawa itu pun bukanlah miliknya, melainkan milik salah seorang karyawan perusahaan asing ternama yang ada disekitar kota megah tersebut.
Kita tinggal di Kota petro dollar, kota gas megahnya, lalu mengapa hal seperti ini masih ada? pikiran saya berontak sendiri. Hanya berbekal kemampuan sebagai tukang urut keliling, ia mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Tubuhnya digerogoti beberapa penyakit, seperti reumatik dan gangguan lambung, sehingga terpaksa tergantung pada obat-obat generik yang didapatkan di apotik.

Perempuan yang memiliki kesenangan memelihara bunga untuk menghapus sepi ini mengaku tidak pernah mendapat perhatian khusus dari pemerintah. “Hanya ada bantuan dari tetangga,” katanya sambil tertunduk lesu. Baru-baru ini, ia dibantu untuk memperbaiki atap rumah oleh seorang dokter yang tinggal di sekitar lingkungan itu. Namun tetap saja ia tak mampu menggantikanya dengan atap seng atau genteng tanah liat untuk “istana tersayangnya” itu. Rumah itu hanya terkanopi pelepah daun rumbia. Kesedihan begitu tergambar di wajahnya, ketika menceritakan bagaimana ia harus memperbaiki dinding-dinding rumahnya yang keropos.

Dengan kondisi seperti itu ia tetap terlihat tegar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Setiap paginya, setelah salat subuh, ia pergi mengambil air di sumur untuk diisi ke bak kamar mandi di rumahnya. Kemudian ia berkemas ke pasar dengan berjalan kaki menggunakan sendal bututnya, sambil menjinjing sebuah kantung beras untuk mengutip botol-botol bekas air mineral. Di pasar, ia giat membantu sepasang suami istri yang berdagang buah kelapa.

Sejak pagi rumah itu tertutup dan baru terbuka kembali ketika matahari akan ditelan bumi. Saat itulah Selinting lilin kembali menemaninya di saat gelap, tanpa listrik ia berdiam istirahat hingga pagi.

Ada dua tempat tidur di rumah tak berkamar itu. Satu berbahan busa sedangkan satu lagi dipan sederhana. Ia lebih memilih dipan sederhana yang mulai berkutu atau pijet dalam bahasa Aceh. Ia seperti ratu di tengah kutu-kutu kasur itu. “Saya tidak bisa tidur disitu, bisa sesak saya, karena tenggelam ke dalam,” tuturnya. Kesabarannya begitu dalam sehingga ia tetap tak mencoba untuk meminta bantuan ke rumah walikota yang katanya sedang menjalankan program syariat Islam lewat ngangkangnya itu.

Sejuta cerita indah melingkupi kota yang pada masa megahnya pernah berdiri perusahaan gas multinasional dan perusahaan-perusahaan hilir lainnya. Gegap dian yang tersembul di cerubung pabrik dan lampu kelap-kelip itu kini mulai meredup, seredup perasaan Nurhayati memanggul derita sendirian. Lalu, sampai kapan ia akan menempati gubuk di rawa itu?

Mungkin masih ada yang ingat kampanye sang walikota pada Pilkada lalu yang mengatakan dengan penuh cinta bahwa masyarakat miskin adalah sahabat-sahabatnya? Rayuan cinta itu mengantarkannya terpilih menjadi walikota. Tapi masyarakat yang dicintainya dalam kata itu, seperti Nurhayati, masih sepi tanpa bantuan “cinta” yang membuatnya bisa sedikit berbahagia. Miskin di istana lapuknya.

Penulis adalah: Jurnalis dan Peserta Sekolah Demokrasi Aceh Utara Angkatan 3.


Senin, 09 Januari 2012

Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan

  Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan (Robert F. Kennedy)
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika Anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri Anda. Tanpa motivasi apa pun, sulit sekali Anda menggapai apa yang Anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan, mungkin Anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal, sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut. Caranya…? coba simak kiat berikut ini:
Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah Anda saat pagi menjelang. Misalnya, Anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat Anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah Anda lakukan kemarin.

Manusia atau Bumi?
Siapa yang tak tergiur terlibat dalam bisnis perkebunan dinegara-negara tropis dan sub-tropis, seperti Indonesia, Brasil, Argentina, ataupunnegara-negara dikawasan asia dan amerika latin lainnya. Sebut saja misalnya pemodal nasional, keluarga besar perusahaan H.M Sampoerna setelah menjual sahamnya kepada perusahaan rokok milik asing phillip moris serta merta dimedia nasional diberitakan bahwa mereka akan membuka jutaan hektar lahan untuk perkebunan tebu. Atau rencana investasi modal dari Swiss akan membuka perkebunan tanaman Jarak di Nusa Tenggara Timur dengan nilai investasi 1 trilliun rupiah, bukan angka yang main-main. Di Brasil perusahaan semacam Cargill membeli pabrik gula perkebunan tebu di Cevasa di wilayah Ribeirão Preto, São Paulo. Memang menurut catatan sejarah perkebunan merupakan warisan sistem kolonial untuk memenuhi kebutuhan bahan mentah negara-negara industri kaya seperti di dataran Amerika Serikat, Jepang, maupun Eropa.

Dengan adanya Peraturan tentang Energi yang Terbarukan (RED; Peraturan 2009/28/EC), Uni Eropa telah menetapkan target bahwa 10% dari bahan bakar semua transportasi darat harus berasal dari sumber-sumber yang terbarukan pada tahun 2020.

Selasa, 03 Januari 2012

Mengenal Hama dan Penyakit Pada Kakao (Theobroma cacao L)


HAMA DAN PENYAKIT UTAMA KAKAO
Ada banyak sekali ragam hama dan penyakit yang menyerang tanamna kako, namun di Indonesia ada beberapa jenis harus di awasi. Hama – hama dan penyakit inilah yang bertanggung jawab atas penurunan produksi kakao dan penurunan pendapatan petani di Indonesi. Karena kakao adalah bisnis kita perlu secara sistematis menaggulani dan menanggulangi hama – hama penyakit tersebut, sebelum mereka menghancurkan hasil panen kita.