Atjeh dan Kearifan Lokalnya
Udep Merde’ka, mate syahid;
langet sihet awan peutimang,
bumoe reunggang ujeun perata,
salah narit peudeng peuteupat,
salah seunambat
teupuro dumna
(Sultan Alaidin Mahmud Syah)
BAGAIMANA Aceh melihat diri sendiri sebagai Aceh? begitu
pertanyaan Hasan Tiro saat mengawali menulis bukunya Aceh di Mata Dunia. Terlepas
pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Hasan Tiro sebagai bentuk motivasi
perlawanan terhadap ‘penjajahan’ oleh Indonesia kepada Aceh, pertanyaan
tersebut merupakan jawaban atas hipotesis tentang siapa kita (Aceh) dan
bagaimana kita menjaga dan melestarikan Aceh serta kearifan lokal dan budayanya.
Tanggung jawab atas jawaban dari pertanyaan itu
jelas ditujukan kepada kita selaku generasi baru, pemuda. Dan untuk menjawab
itu, tentu kita harus memahami bagaimana perjalanan sejarah siapa sebenarnya
bangsa ini, apa kearifan lokal yang dimilikinya dan apa saja nilai
kebudayaannya. Sehingga kita mampu menatap siapa kita dimasa yang akan datang
dan kemudian akan terus merawatnya.